CINTA TAK ADA LOGIKA? BEGINI LOH PENJELASAN LOGIS TENTANG CINTA

 


Pernah dengar ungkapan ‘cinta tak ada logika’? ungkapan ini digunakan untuk menjelaskan bahwa seseorang bisa merasakan cinta tanpa adanya sebab yang bisa dinalar. Ada yang jatuh cinta pada seseorang yang bukan tipenya, ada juga yang tetap bisa mencintai walau sering disakiti, bahkan ada pula yang bisa saling jatuh cinta meski memiliki banyak perbedaan, dan masih banyak lagi feomena kisah cinta yang menunjukkan bahwa cinta seolah tak ada logika.

Sebenarnya, cinta bisa dilogika.

Berikut penjelasan logis tentang cinta yang perlu kam ketahui agar lebih memahami apa itu cinta dari segi ilmiah.

 

Apa Itu Cinta?

Setiap orang yang ditanya tentang apa itu cinta bisa saja memberikan banyak pendapat yang berbeda-beda. Ada yang mengatakan bahwa cinta adalah perasaan saling memiliki, ikatan batin, ketertarikan secara perasaan dan seksual, dan sebagainya.

Namun, secara ilmiah, seperti yang diungkapkan oleh seorang profesor sekaligus psikoterapis berlisensi dari Beacon College di Leesburg, Florida, yakni Dr. Nicki Nance, bahwasannya cinta adalah sebuah keterikatan sepasang manusia karena adanya dorongan untuk mempertahankan keberadaan spesiesnya.

Memang ada konsep cinta pada orangtua, cinta pada anak dan sebagainya. Namun, seperti definisi cinta yang diungkapkan oleh Dr. Nicki, bahwa di sini kita lebih membahas cinta antara sepasang manusia (pria dan wanita) dengan adanya pengalaman jatuh cinta yang membahagiakan.

 

3 Unsur Kimia Penyebab Rasa Bahagia saat Jatuh Cinta

Rasa bahagia saat jatuh cinta ternyata bisa dijelaskan secara ilmiah loh.

Lebih tepatnya, ada 3 unsur kimiawi di otak yang menstimulasi rasa bahagia ketika seseorang jatuh cinta, yakni noradrenalin, dopamin, dan phenylethylamin.

1.      Noradrenalin

Noradrenalin merupakan suatu unsur kimiawi di dalam otak yang merangsang pembentukan hormon adrenalin yang bisa menyebabkan kondisi hati yang berdegup kencang hingga telapak tangan yang berkeringat.

 

2.      Dopamin

Dopamin ialah sebuah unsur kimiawi di dalam otak yang bisa menimbulkan rasa nyaman dan bahagia.

 

3.      Phenylethylamin

Phenylethylamin adalah suatu unsur kimiawi dalam otak yang dilepaskan sehingga menimbulkan sensasi gugup namun juga terasa menyenangkan.

Selain adanya 3 unsur kimiawi yang menimbulkan rasa bahagia akan cinta seperti yang telah dijelaskan di atas, ternyata ada pula penjelasan ilmiah yang mempengaruhi fase jatuh cinta dan alasan logis mengapa kita bisa jatuh cinta pada seseorang.

 

Fase Jatuh Cinta secara Ilmiah

Fase jatuh cinta secara ilmiah dan naluriah terbagi menjadi 3 tahapan, yakni:

1.      Fase Gairah

Fase pertama ketika jatuh cinta adalah adanya rasa gairah atau yang disebut juga dengan nafsu yang secara alami muncul karena adanya pengaruh hormon testosteron pada tubuh laki-laki serta hormon estrogen pada tubuh wanita. Bisa dikatakan ini adalah fase biologis yang tidak jauh berbeda dengan makhluk mamalia lainnya.

 

2.      Fase Ketertarikan

Fase berikutnya merupakan tingkatan yang lebih tinggi karena lebih dari sekedar gairah, yakni mulai adanya ketertarikan atau rasa terpikat. Ini menjadi fase yang lebih tinggi daripada fase pertama karena di fase ini mulai melibatkan perasaan yang menjadi sebuah candu. Pada fase ini terjadi percampuran atara emosi euforia dan pelepasan unsur kimiawi di otak, yakni dopamin yang menimbulkan rasa senang, adrenalin yang menyebabkan rasa ingin melawan, serta norepinefrin yang menimbulkan kewaspadaan.

 

3.      Fase Cinta atau Kasih

Fase ketiga dapat dikatakan sebagai fase tertinggi karena mulai melibatkan perasaan yang semakin kuat dan erat yang biasanya nampak pada adanya pembuatan rencana jangka panjang bersama. Fase yang lebih serius ini terjadi akibat adanya pelepasan dopamin dan norepinefrin yang digantikan dengan oksitosin yang semakin menguatkan rasa cinta. Biasanya hormon oksitosin ini akan lebih mudah muncul setelah adanya pelukan yang terasa nyaman satu sama lain.

Selain 3 fase cinta yang telah dijelaskan secara ilmiah seperti di atas, ternyata, mengapa kita bisa jatuh cinta pada seseorang atau penyebab jatuh cinta memiliki penjelasan ilmiah loh.

 

Penyebab Jatuh Cinta secara Ilmiah

Menurut Dr. Samuel Low, seorang direktur klinik kesehatan fisik dan mental dari IHH Healthcare Singapore, setidaknya ada 4 alasan ilmiah yang bisa menjadi alasan atau penyebab kita jatuh cinta pada seseorang, yakni aroma seseorang, adanya banyak kesamaan, penampilan, dan Indeks Masa Tubuh (IMB).

1.      Aroma Seseorang

Para ahli kesehatan meyakini bahwa feromon merupakan hormon yang berpengaruh pada adanya aroma unik dan berbeda pada setiap orang, yang ternyata seringkali tanpa disadari menjadi penyebab daya tarik ilmiah pada seseorang. Dengan adanya hormon ini maka kita bisa tertarik pada seseorang karena aroma keringatnya atau aroma cairan tubuhnya. Pada sebuah riset didapati fakta bahwa pada umumnya wanita akan mudah tertarik pada pria dengan aroma tubuh yang sehat. Rasa ketertarikan ini muncul secara ilmiah pada wanita sehubungan dengan kemampuan biologisnya dalam melahirkan keturunan. Bisa dikatakan bahwa ini merupakan salah satu fektor seleksi alam yang alami.

 

2.      Adanya Banyak Kesamaan

Memiliki banyak kesamaan bisa membuat kita tertarik atau mudah jatuh cinta pada seseorang. Hal ini pun telah dibuktikan pada berbagai riset yang melibatkan banyak pasangan dengan hasil yang memperlihatkan bahwa pasangan yang bahagia ternyata memiliki kesamaan dalam berbagai hal, misalnya ksamaan hobi, sifat, pandangan, pengalaman, kepercayaan, perasaan dan sebagainya.

 

3.      Penampilan

Pernah melihat pasangan yang wajahnya mirip? Ternyata menurut riset, kemiripan wajah atau penampilan pasangan memiliki kaitan erat dengan tingginya rasa cinta dan hubungan positif satu sama lain. Bahkan adanya kemiripan wajah atau penampilan akan menimbulkan daya tarik tersendiri yang akan membuat kita lebih mudah jatuh cinta pada seseorang. Selain itu, faktor penampilan ini juga erat kaitannya dengan kecantikan atau ketampanan yang secara naluriah mendorong kita untuk jatuh cinta, karena manusia adalah makhluk yang menyukai visual yang baik. Itulah mengapa pandangan mata terhadap penampilan fisik seseorang merupakan alasan klasik namun juga ilmiah. Sehubungang dengan ketertarikan akan penampilan seseorang ini juga banyak dipengaruhi oleh budaya. Misalnya, budaya yang menganggap bahwa yang menarik adalah yang tubuhnya tinggi, kulit putih, rambut panjang, langsing dan sebagainy, maka seseorang yang telah teroengauh dengan budaya tersebut akan mudah jatuh cinta pada orang lain yang memiliki satu atau beberapa ciri tersebut.

 

4.      Indeks Masa Tubuh

Saat ini banyak pria yang tertarik pada wanita dengan pinggang super langsing, sedangkan wanita lebih mudah jatuh cinta pada pria yang tubuh yang tinggi dan cukup berotot. Namun, sebuah studi mendapati fakta bahwa ketertarikan secara ilmiah juga terjadi karena Indeks Masa Tubuh atau Body Mass Index (BMI) seseorang yang ideal. Hal ini dikrenakan BMI yang ideal merupakan tanda kesehatan dan kesuburan seseorang. Masalah kesehatan yang langsung terpikirkan secara umum ketika melihat lawan jenis dengan BMI yang tidak sehat antara lain penyakit jantung, diabetes, tidak subur dan berbagai gangguan kesehatan lainnya. 

Itulah sekilas penjelasan logis tentang cinta. So, kalau kamu jatuh cinta dan happy ending selamat ya.. jaga dan pertahankan karena cinta yang sehat bisa memberikan efek positif bagi kehidupanmu. Tapi kalau malah sad ending jangan terlalu bersedih hingga melakukan tindakan yang merugikan, karena rasa cintamu bisa dilogika, sehingga kamu bisa menemukan penjelasan dan solusi logis terkait masalah cintamu.  

Baca juga info sains lainnya ya!

MAKIN BANYAK YANG TERTANGKAP KAMERA, HANTU MAKIN NGEKSIS AJA

MICROGREENS – KECIL TANAMANNYA, BESAR MANFAATNYA

KELAMAAN MERENDAM KACANG HIJAU SAMPAI BERTUNAS, AMANKAH DIKONSUMSI?

 


Comments

Popular Posts