BELAJAR MEMBACA DAN MENULIS ALFABET SERU

 

Memperkenalkan alfabet pada anak untuk pertama kalinya merupakan tantangan tersendiri bagi setiap orang tua. Kemampuan baca tulis anak menjadi momen mendebarkan bahkan cukup disayangkan bahwa banyak orangtua yang memaksa anak usia dini untuk belajar baca tulis saat anak belum siap. Pemaksaan ini tak lain dilatarbelakangi oleh anggapan orangtua bahwa semakin dini anak bisa baca tulis maka semakin cerdas anak tersebut. Namun anggapan ini ternyata salah. Sebagai contoh di Rusia, dimana anak-anak Rusia baru belajar membaca di usia 7 tahun tapi mereka begitu cerdas. Selain itu, banyak pula psikolog yang menyampaikan bahwa semakin dini anak belajar baca tulis tidak menjamin kecerdasan dan kesuksesannya di masa depan, karena yang terpenting adalah bagaimana memotivasi anak agar gemar membaca sehingga mampu meningkatkan kemampuan literasinya secara menyeluruh.

Nah, jika ingin memperkenalkan baca tulis alfabet pada anak sebaiknya perhatikan usia, minat dan batas kemampuannya. Menurut Psikolog Judith Hudson, Ph.D, usia 5-6 tahun merupakan usia rata-rata anak mulai bisa memecahkan kode huruf dan menggabungkannya menjadi sebuah kata, sehingga sebelum usia 5 tahun sebaiknya anak sebatas diperkenalkan saja pada huruf alfabet.

Di sisi lain, Robin Goldstein, Ph.D, dalam bukunya berjudul ‘Buku Pintar Orangtua’ menyarankan agar pengenalan baca tulis pada anak usia dini tidak bersifat dipaksakan. Menurutnya, pendidikan dini yang terlalu ditekankan pada anak justru akan mengurangi dorongan ilmiah anak untuk belajar. Sebaiknya tunggu sampai anak memperlihatkan minatnya dulu barulah ditindaklanjuti.

Nah, jika anak sudah memperlihatkan minatnya, maka sekaranglah saatnya untuk memperkenalkan metode belajar membaca dan menulis seru seperti dengan memberikan materi pengenalan alfabet yang dilengkapi dengan titik-titik yang bisa dihubungkan menjadi sebuah huruf beserta contoh gambar dari kata yang berawalan masing-masing huruf. Gambar tersebut biarkan tanpa warna, sehingga dalam satu media anak bisa belajar mengenal huruf yaitu membaca, menulis sekaligus mewarnai. Apalagi anak memiliki kecenderungan menyukasi visual, sehingga kehadiran gambar pada pengenalan huruf bisa semakin menarik minat anak dan memudahkan dalam mengingatnya.

Beberapa contoh di bawah ini bisa dijadikan referensi: